Rotasi.co, Pasuruan – Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di musim penghujan. Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tidak luput dari ancaman ini. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Dusun Gebang, Desa Banjarsari, Kecamatan Pandaan. Setelah diterjang banjir, plengsengan jalan di daerah tersebut mengalami kerusakan signifikan. Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan segera melakukan penanganan darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Banjir yang melanda Dusun Gebang menyebabkan plengsengan jalan jebol, mengancam stabilitas jalan penghubung yang vital bagi mobilitas warga. Kerusakan ini tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Kondisi ini memerlukan respons cepat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan memastikan aksesibilitas tetap terjaga.
Menanggapi situasi tersebut, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan melakukan penanganan darurat pada 23 Desember 2024. Menurut keterangan Plt Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi melalui stafnya, Kariyono, perbaikan sementara dilakukan dengan memasang trucukan bambu serta sand bag sepanjang area yang rusak. Langkah ini bertujuan agar kerusakan tidak melebar ke badan jalan, sehingga mobilitas barang dan orang tidak terganggu.
Plengsengan atau tembok penahan tanah memainkan peran krusial dalam menjaga kestabilan jalan, terutama di daerah rawan longsor dan banjir. Fungsi utamanya adalah menahan tekanan tanah agar tidak longsor ke badan jalan, serta melindungi jalan dari erosi yang disebabkan oleh aliran air. Tanpa plengsengan yang kuat, infrastruktur jalan rentan terhadap kerusakan yang dapat mengakibatkan gangguan transportasi dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Dalam situasi darurat seperti ini, pemasangan trucukan bambu dan sand bag merupakan solusi cepat dan efektif. Trucukan bambu berfungsi sebagai penahan sementara yang dapat menstabilkan tanah, sementara sand bag membantu mengalihkan aliran air agar tidak langsung mengenai area yang rusak. Meskipun bersifat sementara, metode ini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut sambil menunggu perbaikan permanen dilakukan.
Penanganan kerusakan infrastruktur pasca bencana tidaklah mudah. Menurut Kariyono, jumlah plengsengan yang rusak akibat bencana di wilayah Pandaan cukup banyak, dan penanganannya tidak bisa dilakukan secara serentak karena lokasinya tersebar di berbagai titik. Selain itu, kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tambahan dalam proses perbaikan. Oleh karena itu, pihaknya meminta para pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas di area perbaikan.
Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam proses pemulihan pasca bencana. Warga diharapkan dapat memberikan informasi terkait kerusakan infrastruktur di lingkungan mereka, serta ikut serta dalam upaya pencegahan dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air. Selain itu, kesadaran untuk berhati-hati saat melintasi area yang sedang diperbaiki juga membantu menjaga keselamatan bersama dan kelancaran proses perbaikan.
Untuk mencegah terulangnya kerusakan serupa di masa depan, diperlukan upaya pencegahan jangka panjang. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi telah melakukan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di berbagai titik rawan longsor. Menurut Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan Cahyo Fajar, pembangunan TPT bertujuan untuk mencegah jalan dan tebing ambrol atau longsor, sehingga jalan akan lebih tahan dari gerusan air, terutama saat hujan deras
Penanganan bencana dan perbaikan infrastruktur memerlukan kolaborasi antara berbagai instansi pemerintah. Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Lingkungan Hidup perlu bekerja sama dalam merencanakan dan melaksanakan perbaikan, serta memastikan aliran sungai dan saluran air berfungsi dengan baik untuk mencegah banjir. Selain itu, koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga penting dalam penanganan darurat dan mitigasi bencana. Penanganan cepat dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan. (Red)