Rotasi.co, Pasuruan – Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, meresmikan pengoperasian Jalan Jetak-Dayurejo serta Jembatan Bulukandang pada Rabu siang (18/12/2024).
Acara tersebut berlangsung khidmat di atas Jembatan Bulukandang, Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan rangkaian bunga melati oleh Pj Bupati. Selain itu, turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Yudha Triwidya Sasongko dan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana.
Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Bina Kontruksi Kabupaten Pasuruan, Fajar Cahyo Fajar Rahmanto, mengungkapkan bahwa pembangunan Jalan Jetak-Dayurejo dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2024. Proyek sepanjang 6,5 kilometer ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan diselesaikan dalam waktu 120 hari.
Adapun Jembatan Bulukandang dibangun dalam kurun waktu 130 hari dengan dana Rp 2 miliar yang juga bersumber dari DBHCHT Kabupaten Pasuruan tahun 2024.
“Seluruh dana pembangunan, baik untuk Jalan Jetak-Dayurejo maupun Jembatan Bulukandang, berasal dari DBHCHT Kabupaten Pasuruan 2024. Pembangunannya sudah rampung dan hari ini resmi dioperasikan,” jelas Cahyo.
Ia menambahkan, Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Kabupaten Pasuruan menerima alokasi DBHCHT sebesar Rp 68 miliar pada tahun 2024. Untuk tahun 2025, anggaran diproyeksikan mencapai Rp 57 miliar, dengan rencana 32 paket pekerjaan dibandingkan 37 paket yang terlaksana pada tahun ini.
Sementara itu, Pj Bupati Nurkholis menyampaikan bahwa infrastruktur jalan dan jembatan tersebut sangat dinantikan masyarakat. Akses ini berperan penting dalam menggerakkan perekonomian warga, menunjang kegiatan pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga wisata.
“Jalan dan jembatan ini merupakan penghubung vital bagi aktivitas masyarakat. Sebelumnya, kerusakan yang terjadi sempat menghambat mobilitas. Namun kini, masyarakat dapat kembali memanfaatkannya,” ujar Nurkholis.
Ia mengingatkan bahwa kerusakan Jembatan Bulukandang beberapa bulan lalu sempat memukul roda ekonomi warga sekitar, terutama karena jembatan ini menghubungkan dua wilayah dengan karakteristik berbeda, yakni Kawasan Elite Taman Dayu di barat dan kawasan perkampungan warga di timur.
“Banyak usaha kecil seperti warung dan kafe yang lesu akibat kerusakan jembatan. Tapi sekarang, saya optimis geliat ekonomi akan kembali tumbuh setelah jembatan ini beroperasi normal,” tegasnya.
Nurkholis juga berharap masyarakat ikut menjaga dan merawat infrastruktur yang baru saja dibangun agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
“Saya percaya masyarakat akan turut menjaga jalan dan jembatan ini, karena infrastruktur ini hadir demi kepentingan bersama,” pungkasnya.