Rotasi.co, Jakarta – Pasar saham global anjlok pada hari Senin karena kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS). Pasar Asia, terutama Jepang, menghadapi kerugian terbesar.
Nikkei 225 Jepang anjlok paling parah sejak 1987 karena aksi jual. Saham Taiwan turun sekitar 18% sementara saham Korea Selatan (Korsel) turun 6%.
Kejatuhan pasar saham global dipicu oleh aksi jual yang meluas, karena investor bergegas memindahkan aset berisiko mereka ke tempat yang lebih aman seperti obligasi dan emas. Pasar saham di seluruh dunia, terutama di Asia, anjlok karena kekhawatiran akan resesi ekonomi AS.
Tapi ini sebenarnya tak cuma soal itu. Mengutip India Today, meski data ekonomi AS mengecewakan minggu lalu dan menimbulkan keraguan tentang kemampuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk merekayasa soft landing bagi ekonomi dengan melakukan pemotongan suku bunga lebih agresif, sejumlah hal lain menjadi penyebab.
Ketidakpastian, juga muncul karena kekhawatiran atas pendapatan perusahaan teknologi. Belum lagi kenaikan suku bunga Jepang yang akan mempengaruhi yen dan juga situasi China dan Eropa yang mengalami perlambatan.
Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga jadi hal lain. Ini memicu potensi perang regional yang melibatkan Israel melawan Iran dengan proksi-proksinya mulai dari Hamas, Hizbullah, Houthi, dan lainnya.
“Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga menjadi faktor penyebabnya,” kata Kepala Strategi Investasi, Geojit Financial Services, Dr. VK Vijayakumar.
“Di atas semua itu ada sedikit kecemasan seputar geopolitik dan pembalasan yang diharapkan dari Iran dan Hizbullah setelah serangan Israel,” tambah Kepala Ekonom Lombard Odier, Samy Chaar, kepada Reuters.
Sementara itu, IHSG sendiri ambruk 3,4% di penutupan ke posisi 7.059,65, Senin. Sebanyak 62 saham menguat, 592 saham melemah, dan 134 saham stabil.