Rotasi.co, Jakarta – Kamala Harris tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel yang merupakan sekutu utama AS, menurut seorang penasihat keamanan nasional, Phil Gordon pada Kamis, 8 Agustus 2024. Ini adalah pernyataan pertamanya tentang kebijakan perang Gaza sejak ia ikut serta dalam pemilihan presiden 2024 pada bulan Juli.
Komentar itu muncul sehari setelah Kamala Harris dicemooh oleh pengunjuk rasa pro-Palestina di sebuah rapat umum untuk pertama kalinya sejak ia menjadi kandidat Demokrat kurang dari tiga minggu lalu. Harris juga bertemu dengan kelompok-kelompok yang menentang perang setelah unjuk rasa di Detroit, Michigan. Para peserta unjuk rasa mengatakan bahwa mereka mengangkat isu penghentian pasokan senjata AS ke Israel.
“Dia tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel,” kata penasihat keamanan nasional Harris, Phil Gordon, di X.
Ia menambahkan bahwa sudah jelas, Harris akan selalu memastikan Israel mampu mempertahankan diri terhadap Iran dan kelompok teroris yang didukung Iran.
Kamala Harris menghadapi tekanan dari sayap kiri partai Demokrat untuk mengubah haluan dari dukungan militer dan politik Presiden Joe Biden yang kuat terhadap perang Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Masalah ini juga penting di Michigan, negara bagian medan pertempuran dalam pemilu November dengan populasi besar warga Amerika Arab yang secara vokal menentang perang. Di Detroit pada hari Rabu, Kamala Harris mendapati dirinya berulang kali diganggu oleh pengunjuk rasa Gaza.
“Jika Anda ingin Donald Trump menang, katakan saja. Jika tidak, saya yang akan bicara,” katanya. Ekspresinya mengeras saat ia berusaha meredakan kekacauan.
Harris juga akan berusaha untuk tidak mengasingkan mayoritas pemilih AS yang menurut jajak pendapat mendukung Israel.
Sebagai wakil presiden, Harris terkadang lebih kritis daripada Biden terhadap korban sipil yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza.
Harris kemudian membuat perubahan besar dalam nada bicaranya setelah Biden keluar dari pemilihan 2024. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan tegas setelah dia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia “tidak akan tinggal diam” mengenai situasi tersebut.
Namun, komentar penasihat Harris tampak memperjelas bahwa dia tidak akan mendukung penghentian pengiriman senjata ke Israel. Di bawah pemerintahan Biden, Gedung Putih hanya menghentikan pengiriman satu bom berat ke Israel karena kekhawatiran tentang bagaimana bom itu akan digunakan.
Pada hari Rabu di Detroit, Kamala Harris dan pasangan calon wakil presiden barunya Tim Walz bertemu sebentar dengan para pemimpin kelompok “Uncommitted” yang memobilisasi orang untuk memberikan suara protes terhadap Biden dalam pemilihan pendahuluan Demokrat tahun ini, menurut laporan media AS.
Para pendirinya mengatakan kepada New York Times bahwa mereka telah meminta Kamala Harris untuk mengadakan pertemuan guna membahas seruan mereka mengenai embargo. Harris mengatakan kepada mereka bahwa dia terbuka untuk mengadakan pertemuan.